Salam Pramuka..!! Selamat datang di Sanggar Online. terima kasih telah berkunjung

Selasa, 21 Desember 2010

Pesta Siaga

Pesta siaga adalah perkemahan yang diikuti oleh pramuka siaga, pesta siaga bisa dilaksanakan tingkat gugus depan, ranting, cabang, daerah maupun nasional. biasanya pesta siaga dilaksanakan satu sampai dua hari dan sering disebut dengan istilah persari (perkemahan satu hari) atau persami (perkemahan sabtu-minggu).
sebagaimana saya jelaskan dalam postingan sebelunya (baca berkemah sebagai instrumen pendidikan) di dalam kegiatan pesta siaga semuanya dirancang dan dilaksanakan dalam suasana yang senang dan gembira, selalu menjalankan prinsip dasa darma, salah satunya rajin, terampil dan gembira.
Tujuan  Pesta Siaga  adalah sebagai wadah yang terarah dalam kegiatan perserta didik, dengan harapan setelah mengikuti kegiatan Pesta siaga dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan serta mengembangkan diri di Gugus Depan masing-masing, pelaksanaan pesta siaga ini merupakan sarana yang strategis dan efektif guna membekali anak-anak ketrampilan serta membentuk watak dan karakter yang baik, berani, percaya diri, bertanggugjawab dan memiliki semangat kerjasama dan solidaritas. Juga melalui kegiatan peseta siaga ini, merupakan upaya untuk menggali minat kepramukaan yang pada muaranya adalah mendorong anak-anak untuk mampu berprestasi baik disekolah maupun di bidang-bidang lainnya…” kata Sinto Sukawi.
Image
Pada kegiatan pesta siaga peserta didik dapat belajar menjalin kebersamaan antar anggota barung, mendapatkan banyak teman dan menjalin persahabatan dengan barung lain, serta mendapatkan pengalaman yang paling berharga, pengalaman inilah yang akan  sanagat berguna bagi kehidupannya kelak. karena perkembangan teknologi dan kemajuan jaman sangat mempengaruhi terhadap perkembangan anak-anak sekarang ini, seperti narkoba, pornografi dan hal-hal negatif lainnya telah merambah ke dunia anak-anak.  maka kegiatan  yang positif seperti pesta siaga ini dapat dijadikan sebagai salah satu antisipasi agar anak tidak terjerumus kepada hala-hal yang merusak perkembangannya. .
 beranjak dari tujuan yang ingin dicapai maka kita harus menyesuaikan kegiatan yang dilaksanakan anatar lain:  
  • Kempuan memiliki Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 
  • Kemapuan menunjukkan sikap kuat mental, emosional, tinggi moral, kepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur,
  • kemampuan berusaha meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan, 
  • kemampuan berusaha meningkatkan ketrampilan, ketangkasan dan olah raga, 
  • kemampuan memliki kepedulian terhadap sesama hidup dan  alam ligkungan untuk menumbuhkan cinta Tanah Air dan budaya Indonesia, 
  • kemampuan mengikuti dan mentaati aturan kebiasaan untuk menumbuhkan kewajiban bakti kepada keluarga, masyarakat dan Negara.

    PWN -IX PTAIN Se-Indonesia 2009 di Jambi

    ini merupakan kegiatan yang paling berkesan dari semua kegiatan pramuka yang saya ikuti, bagaimana tidak kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pramuka se Indonesia yang berpangkalan di PTAIN (UIN, IAIN, STAIN).
    nah, ini dia photonya.


















    Jumat, 17 Desember 2010

    Jambore IT-IV 2010



















    Upacara PenutupanLatihan Penggalang

    1. Acara persiapan
    • Tiap-tiap pemimpin regu memanggil anggotanya dengan barisan bersaf
    • Para pimpinan regu memeriksa kebersiahan, kerapihan dll., sesuai dengan tugasnya, dan penggalang yang terpilih sebagai petugas upacara mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam upacara pembukaan.
    2. Perlengkapan
    • Bendera Merah Putih, tiang bendera (biasanya stok yang disambung) yang sudah berdiri.
    3. Acara Pokok
    • Pratama memanggil seluruh peserta upacara dengan pluit (bunyinya : priiiiit.......dan dijawab Siaaaap oleh para penggalang), kemudian pratama membuat kode angkare sambil meniup pluit dengan bunyi ptit..prit...prit..maka berlarilah para penggalang membentuk barisan berbentuk angkare menurut regunya masing-masing.
    4. Penjemputan Pembina Upacara
    • pratama/Pemimpin Upacara menjemput pembina upacara
    • pratama menjemput pembina dengan ucapan "kak, upacara penutupan latihan pasukan penggalang sudah bisa dimulai, kakak dipersilahkan." kemudian pembina mengatakan "Terima kasih" kemudian pratama kembali ke tempat semula dan pembina mengambil tempat di belakang tiang bendera.
    5. Upacara dimulai
    • salah seorang dari pembina maju satu langkah ke depan menandakan upacara dimulai.
    • penghormatan kepada pembina dipimpin oleh pratama dan diikuti oleh seluruh peserta upacara
    • Laporan dari pratama kepada pembina bahwa upacara penutupan latihan siap dilaksanakan, kemudian pratama kembali ke barisan regunya dan wakil yang tadinya menempati tempatnya kembali ke tempat yang paling kiri dari regunya
    6. Penurunan Bendera Merah Putih
    • pembina memerintahkan petugas bendera untuk menurunkan bendera dengan ucapan "petugas bendera". dan petugas pun maju dan langsung menurunkan bendera merah putih, tetapi sebelum menurunkannya terlebih dahulu memberi hormat kepada bendera merah putih
    • Kemudian setelah bendera siap untuk di turunkan, penghormatan dipimpin oleh pembina dan diikuti oleh seluruh peserta upacara sampai bendera benar-benar turun.
    7. Kata Bimbingan
    • Pembina memberikan kata bimbingan
    • Pada waktu memberikan kata bimbingan Pembiana cukup dengan sikap instirahat maka seluruh peserta upacara mengikutinya dengan sikap istirahat
    • Selesai pengarahan Pembina kembali sikap sempurna dan diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan sikap sempurna/siap
    8. Do'a
    • doa dipimpin oleh pembina
    • doa boleh secara berjamaah. boleh juga secara sendiri-sendiri.
    9. Selesai
    • Upacara Penutupan selesai
    • Selesai berdo'a maka selesailah upacara

    Catatan : Apabila pembina tidak hadir atau tidak bersedia maka upacara tidak bisa dilanjutkan.

    Senin, 13 Desember 2010

    Api Unggun

    Api unggun adalah bagian dari kegiatan berkemah, tanpa adanya api unggun perkemaha itu seakan-akan tidak lengkap, orang bilang bagaikan gulai tanpa garam. oleh karena itu kegiatan api unggun merupakan kegiiatan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh pramuka apabila melaksanakan sebuah perkemahan.
    adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan api unggun adalah sebagai berikut :
    1. Mendapat kehangatan : biasanya di malam hari suasana di tempat perkemahan, apalagi di gunung sangatlah dingin, oleh karenanya api unggun merupakan salah satu solusinya.
    2. Menimbulkan semangat : biasanya api unggun dilaksanakan pada malam-malam terakhir perkemahan, dimana semua peserta sudah mulai capek,lelah dan jenuh. nah, api unggu lagi-lagi menjadi solusi karena api unggun melambangkan kobaran semangat yang membara yang seakan-akan tidak boleh padam. itu sebabnya di dalam penyulutan api unggun biasanya dimulai dengan upacara untuk memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menghayati makna api unggun tersebut.
    3. Mencari Kegembiraan, mengingat suasana peserta sudah capek, lelah, dan jenuh, sementara pramuka itu harus selalu senang dan gembira, maka lagi-lagi api unggun menjawab permasalahan itu. itu sebabnya waktu penyulutan api unggun, setelah upacara selesai dilanjutkan dengan atraksi seni, baik itu menyanyi, maupun keterampilan lainnya yang semuanya itu bertujuan untuk membuat semua yang hadir merasa senang dan melupakan kelelahan yang dirasakannya.
    Lagu Api Unggun :
    yepoo,,yeppo
    mari bergembira
    di skitar api unggun menyala


    Sabtu, 11 Desember 2010

    Upacara Pembukaan Latihan Penggalang

    1. Acara persiapan
    • Tiap-tiap pemimpin regu memanggil anggotanya dengan barisan bersaf
    • Para pimpinan regu memeriksa kebersiahan, kerapihan dll., sesuai dengan tugasnya, dan penggalang yang terpilih sebagai petugas upacara mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam upacara pembukaan.
    2. Perlengkapan
    • Bendera Merah Putih, tiang bendera (biasanya stok yang disambung) yang sudah berdiri , teks Pancasila, teks Dasa Darma
    3. Acara Pokok
    • Pratama memanggil seluruh peserta upacara dengan pluit (bunyinya : priiiiit.......dan dijawab Siaaaap oleh para penggalang), kemudian pratama membuat kode angkare sambil meniup pluit dengan bunyi ptit..prit...prit..maka berlarilah para penggalang membentuk barisan berbentuk angkare menurut regunya masing-masing.
    4. Penjemputan Pembina Upacara
    • pratama/Pemimpin Upacara menjemput pembina upacara
    • pratama menjemput pembina dengan ucapan "kak, upacara pembukaan latihan pasukan penggalang sudah bisa dimulai, kakak dipersilahkan." kemudian pembina mengatakan "Terima kasih" kemudian pratama kembali ke tempat semula dan pembina mengambil tempat di belakang tiang bendera.
    5. Upacara dimulai
    • slah seorang dari pembina maju satu langkah ke depan menandakan upacara dimulai.
    • penghormatan kepada pembina dipimpin oleh pratama dan diikuti oleh seluruh peserta upacara
    • Laporan dari pratama kepada pembina bahwa upacara pembukaan latihan siap dilaksanakan, kemudian pradana kembali ke barisan regunya dan wakil yang tadinya menempati tempatnya kembali ke tempat yang paling kiri dari regunya
    6. Pengibaran Bendera Merah Putih
    • pembina memerintahkan petugas bendera untuk menaikkan bendera dengan ucapan "petugas bendera". dan petugas pun maju membawa bendera merah putih.
    • Kemudian setelah bendera siap diikat, penghormatan dipimpin oleh pembina dan diikuti oleh seluruh peserta upacara
    7. Pembacaan Teks Pancasila
    • Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara
    • pembiana membacakan teks Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara
    8. Pembacaan teks Dasa darma
    • Pembacaan teks Dasa Darma oleh petugas
    • Petugas Dasa Darma,
    9. Kata Bimbingan
    • Pembina memberikan kata bimbingan
    • Pada waktu memberikan kata bimbingan Pembiana cukup dengan sikap instirahat maka seluruh peserta upacara mengikutinya dengan sikap istirahat
    • Selesai pengarahan Pembina kembali sikap sempurna dan diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan sikap sempurna/siap
    10. Do'a
    • doa dipimpin oleh pembina
    • doa boleh secara berjamaah. boleh juga secara sendiri-sendiri.
    11. Selesai
    • Upacara Pembukaan selesai
    • Selesai berdo'a maka selesailah upacara
    • dilanjutkan dengan kegiatan lainnya.

    Catatan : Apabila pembina tidak hadir atau tidak bersedia maka upacara tidak bisa dilanjutkan.